Dampak Negatif Interaksi Desa dan Kota


Interaksi desa-kota adalah hubungan saling mempengaruhi antara wilayah desa dengan wilayah kota yang menghasilkan dampak untuk kedua wilayah tersebut, baik dampak positif maupun dampak negatif. Saat ini, desa dan kota menjadi bagian suatu sistem kehidupan yang saling berhubungan satu sama lain. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan karakteristik baik secara fisik maupun sosial antara desa dan kota. Pada umumnya, desa dikenal dengan sarana dan prasarananya yang kurang memadai, segala aktivitas terbatas sehingga berpengaruh pada produktivitas masyarakatnya. Sedangkan kota dikenal dengan sarana dan prasarana yang memadai, memiliki berbagai aktivitas yang beragam, kualitas kesehatan dan pendidikan terpenuhi, dan lain sebagainya. Dari hal tersebut seringkali muncul suatu persepsi yang tumbuh di masyarakat desa bahwa kota dianggap memiliki daya tarik yang tinggi daripada di desa, sehingga menimbulkan gejala urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota. Berbanding terbalik dengan penduduk kota yang menganggap desa merupakan tempat tinggal yang nyaman dan tentram jauh dari polusi udara, kemacetan, dan pencemaran lingkungan serta harga lahan di perkotaan yang mahal juga menyebabkan tingginya keinginan masyarakat kota untuk tinggal di desa atau disebut dengan ruralisasi.

Secara umum, terdapat beberapa dampak negatif yang terjadi akibat interaksi antara desa dan kota. Dampak negatif interaksi desa kota bagi kota yaitu tingginya urbanisasi menyebabkan timbulnya pemukiman kumuh di pinggiran kota yang mengakibatkan berkurangnya tingkat kebersihan dan kesehatan suatu kota, lahan di kota semakin sempit dan sering terjadi kemacetan yang tidak terhindarkan, polusi udara semakin meningkat, potensi kriminalitas semakin tinggi, dan lain sebagainya. Sedangkan dampak negatif interaksi desa kota bagi desa adalah berkurangnya tenaga produktif di desa akibat urbanisasi, tingkat modernisasi yang terlalu bebas merusak tatanan kehidupan tradisional masyarakat desa sehingga menyebabkan lunturnya kebudayaan lokal, berkurangnya lahan produktif seperti pertanian dan perkebunan yang di alih fungsikan menjadi lahan permukiman, dan lain sebagainya.

Salah satu contoh yang dapat kita fokuskan pada dampak negatif interaksi antara desa dan kota yaitu tingginya tingkat urbanisasi di Jakarta. Berdasarkan artikel yang saya baca di detik.com, urbanisasi menjadi persoalan yang yang selalu terjadi di setiap tahunnya. Menurut pengamat ekonomi Bapak Umar juoro, tingginya tingkat urbanisasi di Jakarta akan memperparah kongesti, dalam arti menambah kemacetan di Jakarta. Tingginya tingkat kemacetan di Jakarta tidak dapat dianggap sepele karena kemacetan ini dapat menimbulkan dampak-dampak yang besar bagi sektor lainnya. Dengan semakin tingginya tingkat kemacetan, maka biaya transportasi ataupun logistik tentunya akan meningkat yang ujung-ujungnya menyebabkan harga-harga barang juga meningkat, sehingga jika dilihat dari segi harga suatu barang tentunya akan berpengaruh terhadap inflasi.

Selain itu, permasalahan lain yang banyak dijumpai akibat interaksi desa dan kota yaitu menambah jumlah pengangguran di Jakarta. Hal tersebut terjadi karena para perantau yang nekat datang dari desa ke kota Jakarta belum tentu akan langsung mendapatkan pekerjaan. Terutama bagi para perantau yang tidak memiliki skill atau keahlian khusus dengan modal nekat serta berasumsi bahwa dengan mereka pergi merantau ke ke kota mereka pasti akan mendapatkan pekerjaan, Dan ketika mereka sampai di kota mereka kualahan mencari pekerjaan karena tidak ada tempat yang yang mau menerima mereka tanpa skill atau keahlian khusus. Banyak kasus yang terjadi, modal atau uang saku yang mereka bawa dari kota untuk merantau di desa justru habis dan mereka tidak bisa pulang yang lagi ke daerahnya, sehingga menyebabkan diri mereka terpaksa untuk menjadi pengemis, pengamen, ataupun pemulung serta bagi mereka yang memiliki pemikiran jahat akan nekat melakukan tindakan kejahatan yang menyebabkan tingginya tingkat kriminalitas di kota. Beberapa hal tersebut akan menambah beban pikiran dan tanggung jawab pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat untuk menangani masalah tersebut.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dampak Negatif Interaksi Desa dan Kota"

Posting Komentar